"Aku akan pergi dari tempat ini." Dia berbicara dengan tegas. Tidak ada keraguan di dalam hatinya. Bahkan dia sudah mengumpulkan keberanian untuk bisa memandang wajah ayah tirinya itu.
"Kenapa harus pergi segala?" Pria itu seakan tidak terima jika putrinya benar-benar pergi dari hadapannya. "Ibu rusunawa mengusir kamu dari sini karena kamu ketahuan hamil di luar nikah?" Dia kembali menyimpulkan. Pandangan matanya memendam banyak kesalahan di dalam hatinya.
"Jika memang dia mengusirmu karena itu, maka aku akan berbicara langsung padanya." Suara beratnya menginterupsi ruangan. "Aku akan mendatanginya langsung. Agar kamu tetap bisa tinggal di sini. Lagian kamu juga membayar sewa penuh tanpa pernah menunggak sekalipun."
Mendengar kalimat seperti itu keluar dari celah bibir sang ayah tiri, Mayya lantas membuat senyum seringai. Dia membuat pria yang ada di depannya diam dengan tanda tanya yang memenuhi kepalanya.