Lova melipat tangannya di depan dada sembari menatap ke arah suaminya. Mereka sudah berada di rumah sesuai dengan permintaan Pritam.
"Sekarang katakan apa yang sebenarnya terjadi." Kalimatnya tidak ada yang terlihat dan terdengar santai. Dia mendesak dengan pandangan matanya.
"Tadi kamu bilang kalau kita hanya perlu pulang ke rumah dan membicarakan ini di rumah tanpa ikut campur tangan dari orang lain," desaknya. "Sekarang kita sudah ada di rumah dan sekarang tidak ada orang lain yaitu saya mendengarkan percakapan kita."
Pritam manggut-manggut. "Kamu benar-benar ingin tahu alasannya?" tanyanya.
Perempuan itu mengganggukan kepalanya. "Ini sudah malam dan seharusnya kamu tidak ada di lingkungan itu malam hari begini apalagi sampai terlibat perkelahian dengan adik diri kamu sendiri dan pada akhirnya kamu berakhir di kantor polisi yang sama."