"Mayya! Buka pintunya!" Seseorang memaksa untuk masuk ke dalam. Mengedar-gedor pintunya dengan begitu kasar, menginginkan seseorang segera datang dan menjemputnya di ambang pintu.
"Mayya!" Dia terus memanggilnya tidak peduli jika tetangga samping kanan dan kiri merasa terganggu dengan teriakannya. Dia hanya peduli tentang fakta bahwa kekasihnya sedang mengandung sekarang.
"Mayya! Aku akan—"
"Kamu akan merusak pintunya kalau begitu terus," gumam seseorang berdiri tidak jauh dari posisi Pritam.
Pritam mendengar suara yang tidak asing untuknya lantas menoleh ke samping. "Mayya ...." Dia berjalan mendekatinya, tetapi gadis itu malah melaluinya begitu saja seakan-akan dia tidak ada di depannya.
Mayya membuka kunci pintu kamar sewanya.
"Kita perlu berbicara," katanya pada Mayya. Menarik pergelangan tangan gadis itu agar terdiam dan menatapnya.