Pritam menghampiri istrinya yang sedang duduk di atas ranjang sembari membaca buku di atas pangkuannya. Suasana sepi terasa setelah dia memutuskan untuk meninggalkan meja kerja. Dia memilih mengakhiri pekerjaannya dan menghampiri istrinya yang sudah menunggunya sejak tadi.
"Jujur saja kalau aku hanya melihat ekspresi wajah yang tidak menyenangkan darimu," katanya. Naik ke atas ranjang sembari mendekati Lova. Pandangan matanya tidak pernah lekang dari wajah istrinya.
"Ada masalah hari ini?" Dia mencoba untuk memasuki perasaan Lova dan mengerti keadaannya. "Kamu ngidam lagi dan tidak bisa membelinya sekarang?" Dia asal menebak yang penting itu tidak terlalu ngawur.
Lova menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja."
"Kamu pikir kamu bisa membohongiku dengan ekspresi wajah seperti itu?" tanyanya. Dia tertawa kecil kemudian. "Sangat tidak bisa," katanya. Suaranya begitu tegas dan lugas, tidak bisa dibantah oleh Lova yang sekarang hanya tersenyum tipis untuk suaminya.