Mayya melemparkan belanjaannya di atas sofa sembari menggerutu pelan. Dia tidak tahu kalau begini rasanya menjadi simpanan seorang pria yang sudah beristri. Dia juga tidak pernah membayangkan itu sebelumnya. Semuanya terjadi begitu saja.
"Sialan," umpatnya. Mayya menatap langit-langit ruangan tempatnya tinggal. Sejenak menghela nafasnya panjang, mencoba untuk menghilangkan semua kengerian di dalam hatinya sekarang.
"Sekarang aku harus bagaimana?" Dia menolong pada dirinya sendiri sembari mengusap perutnya. "Kesempatan untuk mengaku sudah tidak ada," imbuhnya. "Aku tidak mungkin datang padanya dan mengaku kalau aku sedang mengandung anaknya. Itu akan ...."
"Kamu hamil?" Seseorang tiba-tiba saja menyela. Tentu saja membuat Mayya terkejut bukan main. Pasalnya, dia baru saja datang dan sudah ada orang di dalam kamar sewanya.
Sialnya, saat tahu siapa yang keluar dari ambang pintu dapur, dia mengumpat habis-habisan di dalam hatinya.