Rumah sakit pusat kota.
Pritam duduk di sisi istrinya. Dia memegang jari-jemari Lova dan menggenggamnya dengan begitu erat. Mencoba untuk menenangkan istrinya yang sudah tadi dipenuhi dengan ekspresi wajah khawatir. Dia tidak bisa menenangkan dirinya sendiri setelah masuk ke dalam rumah sakit dan diperiksa oleh dokter.
"Selamat, Pak Pritam," ucap wanita yang ada di depannya. "Selamat juga untukmu, Bu Lova." Dia menambahkan dan kini pandangan matanya tertuju pada Lova.
Tentu saja mereka tidak bisa langsung menerima kalimat rumpang seperti itu. Tanda tanya jelas ada di dalam kepala mereka. Sama-sama berusaha untuk memahami keadaan.
"Kalian akan menjadi orang tua karena Bu Lova sedang hamil."
Pritam terkejut mendengar kabar itu. Tentu saja disusul dengan senyum sumringah yang dilukiskan di atas wajah tampannya.
Lova terdiam. Dia seperti orang kikuk yang baru saja dapat durian runtuh dan bonus yang tidak terkira jumlahnya.