Lova terkejut mendapati kepulangan suaminya sore ini, bukan sebab dia pulang lebih cepat dari dugaannya. Akan tetapi, sebab suaminya pulang dalam keadaan babak belur seperti ini. Penampilannya kacau, dia tidak menyisakan suatu kesan baik di kepulangannya kali ini.
"Pritam!" Lova berlari ke arahnya setelah meletakkan kemudian untuk membersihkan sofa. "Apa yang terjadi sama kamu?" tanyanya. "Kenapa ...." Dia sampai tidak bisa berkata-kata tatkala mendapati suaminya pulang dalam keadaan seperti ini.
"Duduklah dulu ...." Raut wajahnya khawatir. Lova menuntun suaminya udah duduk di atas sofa.
"Aku akan ambilkan obat-obatan untuk kamu," katanya lagi. Dia pergi dari hadapan suaminya dan masuk ke dalam dapur untuk mengambil obat-obatan yang dia maksud.
Persekian detik berlalu, Lova kembali datang membawa kotak obat untuk Pritam. Dia duduk di sisinya dan mulai membuka juga mengeluarkan apa yang dia butuhkan.