Jawaban singkat itu menyulut emosi Karan, dia meninju wajah Pritam dengan keras. setelah mendapat tinju dari lawan bicaranya, dia terpelanting dan hampir saja jatuh tersungkur di tanah.
"Kamu sudah berjanji sama adik kamu sendiri untuk melepaskan Mayya jika kamu mendapatkan Lova," kata Karan dengan tegas.
Dia hampir saja memberi tinju untuk yang kesekian kalinya pada lawan bicaranya. Akan tetapi, dia malah menghentikan itu semua dan hanya berdiri di depannya.
"Kalau memang kamu mencintai Lova, seharusnya kamu bisa menghargainya." Dia terus berbicara seakan-akan dirinya ahli dalam cinta. Padahal kalau dipikir-pikir, Pritam adalah orang yang paling berpengalaman jika dibandingkan dirinya. Karan bahkan tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun.
Dia betah dengan masa melajangnya.
"Ini bahkan belum 1 tahun pernikahan kalian tetapi kamu sudah berusaha untuk membohonginya dan mempermainkan harapannya?"