Mendung menyapa pagi. Setelah berhasil terbangun dari atas ranjang, dia berjalan gontai untuk keluar dari dalam kamar tamu. Keadaannya kacau, dengan kepala yang terasa begitu pening. Iya benar-benar tidak bisa mengingat apapun kemarin malam dan bagaimana caranya dia kembali ke rumah ini.
"Sudah bangun?" Suara seorang wanita menghentikan laju langkahnya. Dia menoleh ke ambang pintu dapur dan Lova berjalan dari sana.
"Aku menyiapkan soto ayam untuk menghilangkan pengar dan sakit kepalamu," katanya. Dia tidak berbasa-basi dengannya. "Duduklah dan makanlah." Dia menambahkan lagi.
Pritam masih seperti orang kikuk sekarang. Dia tidak tahu, dirinya harus menjawab dengan kalimat apa untuk kebaikan istrinya pagi ini.
Pria itu hanya ingat kalau dia mabuk kemarin malam. Terlalu menikmati suasana hingga dia lupa diri.