"Apa tujuan hidup selain membangun kembali usahamu yang sudah bangkrut?"
Karan tertawa cekikikan mendengar pertanyaan itu keluar dari mulu Candra. Pasalnya dia adalah tipe orang yang tidak pernah serius, lalu tiba-tiba saja dia datang bertamu dan menanyakan hal semacam itu.
"Kamu dari tadi tertawa menghinaku. Aku benar-benar bertanya itu padamu," ucap Candra. Memberi penekanan pada Karan.
Pria jangkung itu menoleh dan menatap temannya yang sedang merokok di ujung sofa. Dia datang membawa segelas teh. Itu adalah jamuan istimewa yang bisa dia berikan pada Candra malam ini.
"Emangnya apa lagi yang bisa aku lakukan selain berusaha untuk tetap hidup?" Sepertinya dia sudah pasrah dengan alur hidupnya sendiri.
Karan duduk di depan Candra. "Singkatnya aku sudah yatim piatu dan aku tidak punya tujuan selain memberi makan pada perutku sendiri."