Ini adalah rumah tujuannya. Dia sesekali mencocokkan alamat yang ditulis dalam sebuah kertas kecil berbentuk persegi panjang dengan nomor rumah yang tertera di sisi pintu masuk.
Bel dibunyikan, ditekan beberapa kali. Karan kembali menunggu seseorang keluar dari rumah.
Tak selang beberapa lama kemudian, seorang wanita keluar dari dalam rumah. Penampilannya begitu sederhana tetapi layak untuk dipandang mata.
Dia tersenyum pada Karan, begitu juga sebaliknya.
"Saya dari furniture, katanya Nona mau beli furniture baru," ucapnya. Langsung memperkenalkan diri tanpa basa-basi. Dia memberikan kartu nama pada Karan.
"Oh, benar. Akhirnya kamu datang juga." Dia tersenyum semringah menyambut kedatangannya. "Masuk-masuk."
Karan mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam sesuai dengan perizinan yang diberikan.
"Kamu mau minum apa?" tanyanya. "Pembantu yang akan menyiapkan."
Karan menatap ke arah wajah cantik milik perempuan yang berdiri tak jauh darinya.