Mendung menyambut pagi kali ini. Mayya berlarian di lorong rumah sakit untuk memenuhi panggilan dari dokter. Katanya ibunya mendapat kabar baik hari ini.
"Dokter!" Mayya memanggilnya kemudian. Seorang pria yang baru saja ingin keluar dari ruangan pasien.
Mayya terengah-engah sebab dia berlari datang kemari. Tak memberi celah untuk dirinya bernafas dengan baik.
"Kenapa kamu terengah-engah?" tanyanya kemudian. Memandang ke arah Mayya dengan senyuman yang tipis. Menepuk pundaknya. "Ini untuk ibumu?" tanyanya lagi.
Mayya manggut-manggut. Setelah dirasa cukup untuk menenangkan dirinya, Mayya mulai berbicara. "Kabarnya mengejutkan untuk aku," katanya.
"Bisa kita berbicara sebentar, Dok?" tanyanya. Binar matanya penuh dengan harapan. "Aku ingin mendengar semua penjelasannya."
Mayya berdiri dengan tegak kemudian. "Aku awam soal kesehatan."
Pria tua yang ada di depannya manggut-manggut. "Tentu. Kebetulan aku sedang longgar sekarang."