Yang meletakkan sebaskom air hangat di atas meja. Menarik kursi yang ada di depannya lalu duduk dengan begitu rapi.
Lova mulai aktivitasnya. Sesekali melirik ke arah suaminya yang sepertinya belum terbiasa dengan kemarahan Lova.
Pritam mulai mengendus kekesalan di dalam hatinya sejak kali mereka masuk ke dalam rumah ini. Dia sama sekali tidak mau menggubrisnya dan terus saja mengabaikan kalimat dari Pritam.
"Aku minta maaf," kata Pritam. Suaranya begitu lirih dipenuhi dengan ketakutan, takut-takut jika kalau istrinya tiba-tiba membentak dirinya dan mengguyur wajahnya dengan air hangat itu.
Dia menarik nafasnya dan menghelanya kemudian. "Aku tahu apa yang baru saja aku lakukan dengan Karan itu terlalu kekanak-kanakan. Aku janji tidak akan—" Kalimatnya terhenti tatkala sepasang mata tajam tertuju padanya. Dia benar-benar marah sekarang.
Pritam tersenyum canggung. "Aku tidak akan mengulanginya."