Pritam lantas langsung menyahut ponsel itu dan melemparkannya ke atas sofa. Untung saja tidak jatuh di atas lantai dan membuat layarnya rusak.
"Apa yang kamu lakukan!" pekik Mayya sedikit berteriak. Dia memasang wajah kesal untuk pria yang ada di depannya. "Bagaimana jika ponselnya rusak?"
"Aku akan membelikan yang baru." Pria itu menyahut dengan begitu tegas.
Mayya menyunggingkan senyum di atas bibir pucatnya. "Kamu lagi-lagi menyombongkan dirimu tentang uang?" Dia tertawa gila pada akhirnya. "Itulah kenapa aku begitu muak denganmu!"
Dia mendorong tubuh Pritam jauh darinya sekarang. Berusaha untuk mengusirnya dari dalam rumahnya.
"Sudah aku katakan kalau aku tidak mau menerimamu lagi. Jadi lebih baik kamu pergi ke sini sebelum aku berteriak maling dan orang-orang datang untuk memukuli dirimu."
Pritam tidak beranjak dari tempatnya. "Sudah aku katakan aku tidak akan pergi dari sini sampai kamu menyetujui bahwa hubungan kita tidak berubah."