"Jadi kamu mau bagaimana sekarang?" tanya Karan. Dia memulai pembicaraan di antara mereka berdua setelah sama-sama diam sembari menunggu dua mangkuk bubur ayam datang menemani.
Padahal rencananya dia akan sarapan di rumah setelah memasak semua sayur-mayur yang dia beli di pasar pagi ini, tetapi pada kenyataannya dia malah berakhir di dalam warung bubur ayam.
Mayya menatap ke arah Karan. Sekarang dia tidak seakrab tadi lagi. Senyumnya tiba-tiba saja menghilang, entah mengapa rasa canggung ada di antara mereka berdua sekarang. Lambat laun tidak ada percakapan sebelumnya.
"Memangnya apa yang bisa aku lakukan sekarang?" tanyanya. Mayya pasrah pada keadaan. "Ya sudah begitulah."
"Aku mendengar semua ceritanya dari Ranu. Itu adalah salah satu dasar dari sekian banyak alasan mengapa dia membenci kakak tirinya."
Keduanya saling menatap sejenak
"Pritam tidak memperlakukan dirimu dengan baik. Dia hanya ingin memuaskan nafsunya saja bukan?"