Di sinilah dia berakhir. Berdiri di depan gerbang sebuah rumah mewah dan menjadi tujuan terakhirnya. Tentu saja dia hanya bisa mengalah atas semua hinaan yang diberikan padanya. Memangnya dia bisa apa selain itu? Mau melawan Ibu mertuanya sendiri.
Tentu saja mau bagaimanapun dia akan tetap salah jika sudah begitu. Jadi menerimanya adalah hal yang tepat.
"Kenapa tidak masuk ke dalam dan malah berdiri di depan pintu?" Pritam tiba-tiba saja datang setelah turun dari mobil. Beruntungnya dia tidak harus menunggu suaminya berlama-lama, dia ingin segera berbincang dengannya.
Lova tersenyum. "Aku juga baru datang." Dia membuat pengakuan.
Pritam meraih bahu Lova. Menuntunnya untuk berjalan masuk ke dalam rumah.
"Ngomong-ngomong tadi aku melihat mobil mama keluar dari komplek ini. Dia menemuimu?"