Pagi ini Lova mulai percaya bahwa cinta karena keadaan itu benar-benar ada. Dia juga percaya kalau dia akan jatuh cinta pada pria ini suatu saat nanti dan kata suatu saat nanti terbuktikan hari ini.
Masih seperti sebuah mimpi, dia terbangun di sisi seorang pria dengan keadaan telanjang bulat dan berselimutkan satu kain yang sama dengan pria itu. Ingatannya masih melekat pada apa yang terjadi kemarin malam.
Tak selang beberapa lama, pria yang ada di sisinya terbangun dengan kedipan mata sesekali yang mencoba untuk menyesuaikan diri dengan cahaya lampu ruangan di sekitarnya.
"Kamu sudah bangun?" Suaranya parau dan serak, seperti kehabisan volume sebuah permainan kemarin malam benar-benar menggairahkan. Dia benar-benar dihabiskan oleh nafsu dan gairah.
Pritam tidak memberi jawaban apapun dan dia menarik tubuh Lova lalu menjatuhkannya di dalam dekapan hangatnya.
"Kamu tidak kerja pagi ini?" Lova mengingatkan suaminya.
