Dalam sepersekian detik, lelaki itu terperangah dan kehilangan kosakata. Yang ada di depannya sekarang ini sulit dicerna dengan kalimat dan dilisankan dengan kata-kata. Sepasang bola matanya hanya bisa menatap ke arah perempuan yang ada di atas menindih tubuhnya.
Dia kini tahu kalau menikahi pria ini bukan hanya semerta-merta membereskan masalahnya saja, pada akhirnya dia harus menghilangkan semua ketakutannya untuk mulai menyentuh suaminya sendiri.
"Kenapa kamu hanya diam saja? Padahal aku mulai melakukan apa yang kamu katakan tadi." Dia berbisik di sisi wajahnya. Ternyata pria ini tidak seluwes yang dia pikirkan.
"Aku melakukan kesalahan?" Dia kembali bertanya. Menatap wajah suaminya dengan begitu cermat. Meneliti perubahan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
"Jika kamu tidak mau aku akan turun sekarang dan—"