"Katakan!" Dia sedikit memaksa. Mendekatkan wajahnya di sisi lengan milik pria yang duduk di sampingnya. "Aku benar-benar menciummu?" tanyanya lagi. Kali ini dia benar-benar memaksa kejujuran darinya.
"Kamu bahkan ingin memperkosaku," sahut Pritam. Dia terkesan santai setelah mengatakannya. Masih fokus dengan aktivitas makannya.
"Hei!" Lova menepuk kasar pundak Pritam. "Jangan ngawur kalau bicara." Dia terlihat kesal sekarang. Menjauhkan wajahnya dari Pritam. "Mana mungkin aku melakukan itu ...." Dia melirik kemudian. Jujur saja kalau dirinya tidak yakin dengan apa yang dia katakan.
Jujur saja di dalam hatinya, dirinya juga meragukan dia sendiri. Dia tidak bisa mengingat apapun yang terjadi semalam. Sisa ingatannya hanya sampai saat dia menekuk kaleng bir murahan itu. Tidak menyangka kalau dia akan benar-benar di bawah pengaruh alkohol.
