Lova meletakkan sekaleng soda murahan tepat di depan pemuda yang masih begitu asik dengan mie di dalam cup yang baru saja dia beli. Mau tidak mau dia harus duduk di depannya sekarang, berbicara berdua dengannya dan menemani pemuda ini makan.
"Terima kasih," ucpanya. Dengan mulut yang masih penuh dengan mie yang belum dia kunyah.
"Makan dulu baru ngomong!" Lova nampak sedikit kesal dengan keadaannya malam ini. Dia belum bisa memutuskan apakah dia harus berterima kasih padanya atau malah mengomel habis-habisan sebab dia harus kembali membolos kerja malam ini.
Lebih baik tidak datang sebab dia sudah terlambat, ketimbang menjadi bahan omongan baru nantinya.
"Kamu nggak makan?" Ranu sejenak berbasa-basi, kembali mengaduk mie yang ada di depannya. "Bukankah seharusnya kamu berterima kasih karena aku menyelamatkan kamu dari omongan orang-orang?" Dari ekspresi wajahnya sepertinya dia ingin menyombongkan dirinya atas kepedulian yang tiba-tiba saja datang untuk Lova.