"Apa yang kamu katakan padanya?" Pritam menyahut dari ambang pintu. Dia keluar dengan piyama yang terlihat begitu pantas dikenakan olehnya. Tidak terlihat norak atau kampungan sedikitpun.
Namun, sialnya perempuan yang ada di depan Lova sekarang juga mengenakan piyama. Membuat pikiran Lova melayang-layang entah kemana perginya. Semua hanya pasal tujuan yang buruk saja. Berpikir neko-neko padanya.
"Jangan memprovokasi dia ..." Pritam berjalan mendekat.
Felicia mengarahkan pandangan matanya pada Pritam. "Benar kan kalau aku mantan kekasihmu yang semalam tidur bersamamu." Dia mengejek. "Aku tidak berbohong," katanya lagi. Sekarang menatap ke arah Lova. Mencoba untuk membaca perubahan ekspresi wajahnya sekarang. Dia sepertinya tidak mau menerima fakta itu begitu saja.
