Masih berada di tempat yang sama, Pritam mulai berjalan menelusuri setiap bagian ruangan untuk bisa beradaptasi. Tentu saja tidak tak butuh waktu lama untuk dirinya bisa menjamah seluruh bagian ruangan.
Sekarang dia berhenti di salah satu ruangan, tepatnya di depannya kamar milik Lova. Dia menatap masuk ke dalam, sedikit terbuka. Lova ada di depan meja riasnya, sesuai dengan pamitnya bahwa dia akan membersihkan diri, mandi, dan akhirnya merias wajahnya.
"Boleh aku masuk?" tanyanya kemudian, menatap ke arah gadis yang melirik kedatangannya lewat pantulan cermin yang ada di depannya.
"Masuklah, lagian kamu sudah masuk," katanya tersenyum miring. Kembali merias wajahnya kemudian.
Pritam kembali menelusuri setiap sudut ruangan, kamarnya sederhana, sangar sederhana. Bahkan tidak ada barang mewah, yang paling mewah hanya telivisi berukuran sedang di sudut sana. Itupun terlihat sedikit usang.