"Persetan tentang masa depan dan sekolah, Lova. Aku sudah tidak bisa mempercayai kata-kata orang dewasa lagi." Dia menatap ke arah lawan bicaranya, semua yang dikatakan penuh dengan dendam. Itu benar-benar membuatnya terluka.
"Sekarang aku menjalani hidupku sesuai dengan apa yang aku inginkan. Seperti yang kamu lihat sekarang, inilah aku yang sebenarnya. Keadaan dan semua kejadian di masa lalu menggiring ke tempat ini, kepada sebuah kehidupan yang seperti ini," ucapnya. Dia merentangkan kedua tangannya. Entahlah untuk menyambut apa yang datang padanya, rasa-rasanya semuanya sudah mati rasa.
Lova pun tidak bisa berkata-kata, dia terus menatap ke arahnya dengan derai air mata yang tak kunjung surut. Rosa yang mengalami semua kejadian buruk ini, tetapi dia yang merasakan rasa sakitnya. Sumpah demi apapun, dia benar-benar tidak bisa mengatakan atau mempresentasikan isi hatinya.