"Aku mau mati atau tidak Itu bukan urusan kamu, Lova." Kalimat itulah yang pertama kali keluar dari celah bibirnya, tatkala teman lamanya terus-menerus mendesak agar dia kembali padahal yang benar.
Tentu saja orang normal akan berpikir bahwa apa yang dilakukan olehnya, sama sekali tidak benar dan tidak sesuai dengan norma yang ada.
Rosa meletakkan segelas air putih di atas meja, tidak ada camilan yang menemaninya. "Kamu adalah tamu pertama dan terakhir yang pernah datang ke sini, jadi maaf jika hanya air putih." Rosa duduk di depannya. Memandang ke arahnya kemudian.
"Lagian kamu datang ke sini untuk apa? Katakan selain menceramahi diriku tentang kehidupanku sekarang, Lova." Dia memandangnya dengan cara yang tak acuh, tentu saja sangat sulit baginya menerima kehadiran temannya ini. Jika saja Lova tidak ngotot mengetuk pintunya sedari tadi, maka dia tidak akan pernah membukakan pintu untuknya.
