Lova berdiri di depan ambang pintu rumah Karan. Keraguan mulai muncul setelah dia menghentikan langkah kaki. Mungkin bukan keputusan yang tepat jika dia memutuskan untuk mampir kemari. Jadi, Lova memutuskan untuk memutar langkah kakinya. Dia memilih untuk mengurungkan niat mampir dan berkunjung ke rumah Karan setelah sekian lama tidak datang kemari.
"Kenapa tidak jadi masuk?" Suara Karan tiba-tiba terdengar dan sukses menghentikan langkah kaki Lova.
Lova menoleh ke arah sumber suara. Ditatapnya Karan yang berdiri tak jauh dari posisinya.
Karan tersenyum manis padanya lalu berjalan mendekati Lova. "Kamu bisa masuk ke dalam, aku tidak pernah mengunci pintunya kecuali itu malam hari ketika waktunya tidur atau ketika aku pergi jauh."
"Bagaimana bisa aku masuk sembarangan ke rumah orang?" Lova menyahut. Dia mengikuti langkah kaki Karan untuk masuk ke dalam rumah.