"Lova!" Seseorang kembali meraih ketenangan yang ada di dalam dirinya. Sepertinya semesta tidak mengizinkan dia untuk tenang meskipun hanya sedetik saja.
Baru beberapa menit setelah kepergian Mayya yang mengatakan kalau dia akan menjenguk ibunya, tiba-tiba saja seorang pria datang dan menyela langkah kakinya.
Lova menoleh dan memastikan siapa yang berlari ke arahnya. Itu adalah seorang pria yang wajahnya tidak asing lagi untuknya. Karan.
"Hai!" Lova menunggu pria itu untuk datang menghampirinya. Senyum sumringah terlukis jelas di atas bibir merah mudanya.
"Kamu sendirian aja?" tanyanya.
Lova manggut-manggut. Kini keduanya kembali berjalan beriringan menyusuri jalanan untuk sampai ke tujuan mereka, tidak untuk Karan yang jelas-jelas ini bukan lingkungan rumahnya.
"Aku habis duduk-duduk di taman kota melihat keadaan sekitar untuk menenangkan pikiranku," katanya. "Setidaknya itu terbayar karena suasana taman sedikit menyenangkan hari ini," imbuhnya lagi.