Jonathan menurunkan kecepatan mobilnya nyaris mendekati kecepatan manusia merangkak begitu sampai di sebuah komplek perumahan elit Gothenberg. Berdasarkan pengarah navigasi yang dipasangnya, Ia dan Jenny hampir sampai di tempat tujuan.
Tidak perlu waktu lama bagi Jonathan untuk menemukan alamat dan identitas potensial pria yang menjadi target Jenny.
"Edelewis 34A ..." Sekali lagi Jenny menggumamkan nama blok dan nomor rumah seraya matanya memeriksa satu per satu rumah di sisi kanan dan kiri jalan. "Harusnya di sekitar sini, Jo. Tapi kok ..."
"Sepertinya sepi-sepi saja ya?" lanjutnya heran. Perumahan elit itu seolah tak punya kehidupan. Suasananya sudah terbaca sunyi tanpa harus Jenny atau Jonathan turun dari mobil dan mengamati dari dekat.
"Gak tahu ya, ini belum tentu lokasi yang bener sih, Jen. Kau ngeyel mau ikut, Aku bilang juga nanti saja kalau Aku sudah bener-bener nemu," oceh Jonathan.
"Ya tidak apa-apa, sesekali ikut Kau kerja."
