Seorang gadis berlarian di jalan setapak menuju sebuah gedung perkantoran pagi itu, mengejar seorang pria di yang tak mengetahui keberadaannya karena membelakangi. Gadis itu tampak terburu-buru, dengan banyak barang bawaan di tas kanvas dan ransel hitam-army miliknya.
PLAK!
"Gavy!"
"Eh! Astaga, mengagetkan saja Kamu, Jen! Mana pake mukul segala lagi," protes Gavy. Sudah diteriaki tepat di telinga, Jenny turut memukul tangannya keras-keras sampai ngilu.
Gadis itu hanya cengengesan seperti biasa, "Selamat ya, udah wisuda, projectnya juga udah selesai! Keren deh, maaf Aku tidak dateng karena ada urusan sama Dokter Harvey," ujarnya.
"Oh? Tidak masalah sih, tidak ngarep juga Kamu bakal dateng, tidak penting soalnya," canda Gavy sok angkuh, membuat Jenny memutar matanya malas, "Bilang saja sih Kamu tuh ngenes juga kan? Wisuda besar, jadi lulusan terbaik, penutupan proyek, eh tidak ada yang nemenin. Kasian," ledeknya.