Andrea melangkah cepat setibanya ia dan Marcel di basement rumah sakit tempat Marina dirawat inap. Perawat yang dihubunginya tadi sudah memberitahu dimana ruangan ibunya, membuat Andrea tidak perlu berlama-lama di meja administrasi selain meminta izin kunjungan.
Marcel di belakangnya tak banyak bicara, sekedar mengikuti arah langkah gadis itu hingga akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Marina tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit, siapa yang tak panik jika sudah seperti itu?
Mereka akhirnya lekas menuju ke kamar rawat inap Marina sesuai petunjuk perawat, dan tampak di sana Marina yang terbaring di atas tempat tidur dengan wajah pucatnya.
"Ya Tuhan…"
Andrea berhambur menuju ibunya yang terbaring lemah di atas brankar rumah sakit sesaat setelah ia membuka pintu. Wajah Marcel bahkan hampir saja terbentur pintu jika ia tidak gesit mehanannya.
