Dua belas laporan kemajuan proyek ditaruh Mark di meja Svard, menunggu CEO itu untuk mengevaluasinya secara langsung. Sebetulnya sistemnya tidak seperti itu, di mana peninjauan dilakukan oleh seluruh dewan juri dalam rapat mirip yudisium. Namun, Svard harus memastikan sesuatu, dan membaca situasi agar dia dapat memiliki argumen untuk mempertahankan tim yang seharusnya bertahan dan penting untuk perusahaan.
"Enam untuk proyek bisnis, dan enam untuk proyek riset. Masing-masing tiga dari kedua tim harus kita eliminasi," ujar Mark mengingatkan, barangkali Svard lupa akan aturan yang sudah lama tidak dia dengar.
Svard mengangguk dengan wajah seriusnya, mempersilakan Mark untuk duduk di hadapannya dan berdiskusi bersamanya. "Apakah menurutmu tiga terlalu banyak? Untuk masing-masing kategori?"
"Aku hanya mempertimbangkan dewan mentor kita yang akan berkurang karena beberapa akan dipindah ke kantor cabang. Bisakah kita menangani mereka dengan sumberdaya yang tersisa?" tanya Svard.