Entah apa yang harus Andrea lakukan saat ini. Svard tak kunjung sadarkan diri sejak dua jam lalu, membuatnya khawatir setengah mati. Meski tak sebingung ketika pertama kalinya ia dan Svard bertelportasi dari Metaverse ke rumah sakit, tetap saja Andrea tidak berani mengambil tindakan yang terlalu berani dan gegabah.
Andrea hanya bisa merapalkan jari-jarinya, melantunkan beberapa lagu rohani, dan berdoa pada Tuhan agar Svard lekas sadar dan tidak lagi mendapatkan siksaan dari makhluk sinting itu lagi. Dia sudah berhenti menangis, tapi dadanya masih tetap sesak setiap kali melihat Svard seperti tadi sore. Bayangkan saja jika Andrea tidak menemukannya dan memeluknya. Dia pasti akan ditemukan pingsan di basement perusahaannya sendiri dengan menyedihkan.
"Svard…" panggil Andrea. Ia berbisik seraya menyisir rambut Svard halus. "Apa yang terjadi dalam mimpimu? Kau… bertemu dengan malaikat maut itu lagi?"