Svard membuka pintu unit apartemennya, dan ia terkejut ketika mendapati Lennart di ruang tengah sedang menonton televisi. Anak itu seperti biasa, selalu berbuat seenaknya di apartemennya, mulai dari mengangkat kaki sampai memakan snack dengan berantakan.
"Kapan kau datang?"
"Kenapa kau tidak memberi tahu kalau kakakku sudah diizinkan pulang?" Lennart balik bertanya, membuat Svard malas menanggapi. Ia lantas duduk di sofa, membuka sekaleng bir dingin. "Andrea baru diizinkan pulang hari ini. Oh, ya, ngomong-ngomong ke mana dia?"
"Tidur."
"Ah, dia pasti kelelahan," ujar Svard, melirik kamar tamu yang sedikit terbuka dari luar. "Dia sudah tidur sejak kau datang?"
"Tidak juga." Lennart turut mengambil sekaleng bir dingin dari tas belanjaan Svard. "Dia sakit apa? Apa sungguh… sindrom panik? Kecemasan sosial?"