Lisa menaruh kasar tablet dan buku catatannya di meja kafetaria. Ia sungguh lelah berkutik dengan banyak revisi ini dan itu, baik dari Derek sampai Mark. Mentor-mentornya itu sangat ketat dan perfeksionis, membuatnya yang cenderung santai kesulitan sebagai CEO.
"Kau sudah menghubungi Andrea? Dia harus mengumpulkan analisis pasar segera," tanya Gillian, kembali dengan dua nampan makan siang. Lisa bahkan terlalu malas untuk memilih makanan favoritnya di kantor hari ini.
Lisa meneguk es lemonnya terlebih dahulu. "Aku sudah mengirimnya e-mail dan pesan teks. Dia tidak menjawab panggilan telepon. Mungkin dia sibuk, karena hari ini jadwalnya bekerja waktu penuh di studio universitas."
"Atau bekas kejadian kemarin," tambah Gillian, membuat Lisa tak jadi menyuapkan daging panggangnya. "Benar juga. Sebenarnya apa yang terjadi kemarin? Aku menyesal pulang lebih dulu dan menolak mengantarnya ke toilet."
