Svard tak henti-hentinya tersenyum ketika diam-diam mengintip Andrea dan Fellecity yang tengah mempresentasikan portfolio baru mereka di depan Derek. Suasananya tampak tegang di dalam sana, dan Svard cukup menikmati pemandangan wajah Andrea yang tegang meski ia sudah banyak persiapan.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Oh! Astaga!"
Svard terkejut, hampir saja memelintir tangan seseorang yang menepuk bahunya keras tanpa aba-aba.
Bukan Mark, tapi Alrik. Pria itu dengan santai memakan cone ice cream sebagai dessert makan siang.
"Siapa di dalam? Calon permaisuri?"
Svard memejamkan matanya lelah. "Bisakah kau berhenti menyebutnya--" ucapnya terpotong, karena Alrik menyingkirkan bahunya dari jendela seenak hati. "Wah, dia sangat keren..."
"Minggir!"
"Kau yang minggir!"
"Kau saja!"
Ya, dan kini mereka silih dorong memperebutkan celah jendela sampai membuat keributan. Tak ayal, orang yang ada di dalam pun kesal dan membuka pintu.