Erlangga memilih meninggalkan kios nasi bebek untuk sementara waktu sambil menuju ke kios lainnya yang masih sepi pembeli. Dia memesan kwetiaw basah dan es jeruk timun. Baru saja mencapai tiga suapan, tapi tiba-tiba perempuan itu datang menyusulnya.
"Mas, boleh aku temani tidak? Disana ramai sekali dan aku lihat mas juga sendirian." Senyum centil Roro ditampilkan dengan wajahnya yang memang manis dilihat.
"Kamu bisa makan di meja lain. Aku tidak terbiasa makan ditemani selain istriku." Jawab Erlangga dengan tegas. Roro menampilkan mimic wajah yang mungkin imut menggemaskan untuk beberapa orang, tapi tidak dengannya. Baginya, perempuan paling imut dan menggemaskan juga menakutkan hanyalah istrinya. Menakutkan dalam arti kalau sudah ngambek dan marah maka Erlangga bisa tidak ditegur selama satu hari penuh, bahkan sampai keesokan harinya kalau dia tidak merajuk pada istrinya.
"Tapi, lebih enak makan ada temannya, bukan?" Tanya Roro lagi.
"Bukan," Jawab Erlangga langsung.