Daniel berusaha mengejar Gendhis yang kebetulan tidak bersama suaminya. Dia harus tahu apa yang terjadi dengan bahu istri orang itu. Sayangnya, langkah Gendhis yang panjang, berhasil tiba sampai dikamarnya lebih dulu.
"Sudah jalan-jalan di pantainya?" Erlangga yang memilih untuk kembali ke kamar, menidurkan sang buah hati, melihat sang istri masuk kedalam kamar dengan wajah pucat. "Kamu kenapa? Kamu sakit?" Erlangga menghampiri Gendhis yang langsung membuka gaunnya untuk melihat apakah bahunya baik-baik saja, setelah hampir dicengkeram paksa lengannya oleh duda menyeramkan itu.
"Bahuku …" Hampir saja Gendhis kelolosan bicara dengan mengatakan kalau lengannya dicengkeram pria tinggi besar itu. Gendhis tidak ingin suaminya menemui pria itu dan akhirnya sang suami harus emosi yang tidak penting.
"Bahuku … tadi agak sakit. Mungkin efek dari tertembak jadi masih sering menimbulkan ngilu." Ujar Gendhis.
