Gendhis menorehkan tanda tangannya dan kedua orang itu berjabat tangan sebagai tanda jadi kesepakatan penyewaan ruko untuk butik 'Ibu Dewi'.
"Bagaimana? Sudah beres?" Angger keluar dari mobil dan menyambut dua perempuan yang baru keluar dari ruko yang sudah sah untuk disewa selama dua tahun kedepan itu.
"Alhamdulillah, beres." Jawab Gendhis. "Oya, aku mau ke makam ibu. Kalian bisa berangkat lebih dulu." Jawab Gendhis sambil tersenyum.
"Aku akan antarkan mba ke makam dan aku tunggu sampai selesai. Setelah itu aku antarkan pulang." Jawab Angger.
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri. Kalian pergilah duluan." Gendhis memaksa sepasang muda mudi itu untuk pergi terlebih dahulu.
"Tapi …"
"Sudah, pergilah. Dan, terima kasih karena kamu dan Sandra sudah mau mengantarku sampai sini." Jawab Gendhis lagi.
Angger dan Sandra hanya terdiam menatap kepergian ibu satu anak tersebut yang memilih naik taksi yang mangkal di depan ruko.
