"Cih! Awas ya kalau kamu ketahuan selingkuh. Aku tidak segan-segan membatalkan pertunangan kita."
"Kamu ngomong apa sih? Sudah ah, makin kacau saja." Angger pun melanjutkan perjalannya kembali. Kini hatinya semakin rumit karena sang kekasih justru ngambek dan marah padanya karena sikapnya yang diam.
Sesampainya di kantor, setelah mengantarkan Sandra pulang kerumahnya, Angger masih memikirkan perkataan Sandra saat mengatakan kalau firasatnya yang melakukan semua kejahatan padanya adalah salah satunya Wita. Angger berpikir keras apakah harus bertemu dengan Wita untuk menegaskan keraguannya atau membiarkannya saja. Kalau dia ingin bertemu dengan Wita, dia ragu apakah harus meminta ijin Sandra dulu atau tidak usah. Tapi, kalau meminta ijin berarti dia mengakui kalau dia menguping. Kalau tidak minta ijin, sewaktu-waktu Sandra tahu dia dan Wita bertemu bisa lebih bahaya lagi. Angger dibuat pusing dengan pikirannya sendiri.
-----