Indri duduk di kursi sebelah maminya dan diikuti oleh Bastian. Sandra berdiri di sebelah Wulan. "Bagaimana pelarian kamu? Sudah puas atau butuh waktu lebih lama lagi?" Tanya Indri pada anak lelakinya yang diam tidak melihat wajahnya.
"Seperti yang mami lihat, aku nyaman disini dan aku masih bernapas." Jawab Bastian asal. Wulan menggeleng-geleng lemah kepalanya.
"Kamu!" Indri menatap anaknya dengan sorot mata seolah-olah ingin mengiris-iris setipis kulit bawang.
"Sudahlah, kalau kalian mau bertengkar, dirumah kalian saja. Aku sudah hidup tenang disini tanpa harus mendengarkan kalian saling berteriak." Jawab Wulan dengan suara lemah.
Indri menghela napasnya. Namun, dia menatap Sandra dengan pandangan aneh.
"Kamu siapa?" Tanya Indri pada Sandra yang berdiri disebelah maminya.
"Oh, salam kenal nyonya. Perkenalkan, nama saya Sandra." Jawab Sandra dengan tubuh sedikit membungkuk.