"Mas Erl sayang, coba makan udang ini. Aku sudah kupas untuk kamu." Gendhis mengambil udang kupas dari piringnya dan memberikannya langsung ke mulut Erlangga. Sang suami yang heran dengan kelakuan istrinya yang tiba-tiba, sepertinya menyadari bahwa saat ini istrinya sedang bermain sandiwara memerankan seorang istri yang mengkhawatirkan keadaan suaminya.
"Manis sekali. Terima kasih sayang," Semua orang yang menyaksikan drama pasangan suami istri itu, menyeringai seolah-olah mual atau terlalu kekanak-kanakan. Arkha dan Bimo tahu betul kalau kakak mereka adalah tipe perempuan yang tidak bisa lembut dan romantis. Entah sejak kapan kakaknya itu berubah seratus delapan puluh derajat. Apakah setelah menikah? Pikir mereka berdua. Selain daripada itu, ada seorang perempuan yang mengeraskan rahang dan mengepalkan kedua tangannya, melihat kemesraan Erlangga dengan istrinya.
