"JORDAN! DENGARKAN AKU! AKU MENGAKU SALAH! AKU TIDAK MAU ADA DISINI! BERIKAN AKU KESEMPATAN UNTUK MEMPERBAIKI KESALAHANKU!" Teriakan Roro tidak berpengaruh pada Jordan yang sudah mematikan komunikasi dua arah itu.
"Jangan sampai dia keluar dari ruangan itu. Atau, kalian akan merasakan akibatnya." Ucap Jordan pada dua anak buahnya yang selalu standby diruangan putih yang ada di basemen. Beberapa jam lagi penghulu yang dijemput akan datang. Jordan bersiap-siap akan keluar dari rumah tidak begitu besar yang dijadikan markasnya bersama anak-anak buahnya.
"Aku akan kedapur dulu ambil minum. Kamu tunggu disini ya."
"Aku ikut lah. Lagipula pintunya sudah dikunci. Bisa kemana perempuan gila itu?