Gendhis pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan menghadapi kenyataan yang sudah terpampang jelas dihadapannya. Tidak ada tempat untuk melarikan diri lagi. Dia harus menghadapi pria yang sudah menunggunya di lobi itu dengan wajah tegak lurus tanpa takut.
"Om Jordan," Suara Abi yang memanggil pria yang sedang sibuk dengan layar tabletnya itu, mendapatkan sambutan dan senyuman dari jauh.
"Sejak kapan dia tersenyum? Yang aku tahu dia adalah pria mesum dan tidak punya malu." Gumam Gendhis dari jauh sambil menyeringai sinis.
"Kalian sudah selesai? Mau aku bantu urus check outnya?" Jordan menawarkan diri untuk menuju meja resepsionis.
"Tidak perlu!" Gendhis menolak mentah-mentan dan langsung menuju resepsionis untuk menyerahkan kunci dan menyelesaikan semua persyaratan lainnya sebelum keluar dari hotel.
"Sudah?" Tanya Jordan pada Gendhis yang sudah kembali.