Jordan langsung melupakan kejadian yang dia alami malam ini dan kembali ke hotelnya setelah menghabiskan kopi yang dipesannya. Pria dingin itu kembali melanjutkan jalan kaki dengan santai namun tetap awas karena biar bagaimanapun, tempat ini bukanlah negaranya.
Sesampainya Gendhis dan Abi dirumah, mereka berdua langsung melakukan ritual seperti biasa ketika dari luar masuk rumah. Yaitu, mencuci kaki dan tangan, lalu melakukan sholat wajib seperti biasa. Gendhis menyadari kalau dia belum menjadi muslim yang sempurna, tapi setidaknya dia berusaha untuk tidak menambah dosa dengan meninggalkan sholat wajib.
"Abi, ada yang dirasa sakit tidak?"
"Sakit apa, bu?" Abi yang sudah berada diatas kasur dan meluruskan kaki hendak tidur, bertanya pada ibunya yang duduk di tepi kasur.
"Tadi kan Abi hampir saja kecelakaan. Untungnya ada om tadi." Jawab Gendhis.
"Oh, tidak ada kok, bu. Maafkan Abi ya bu. Abi ceroboh." Anak kecil tampan itu menundukkan kepalanya dan memasang wajah murung.
