Satu orang lagi yang suka memaksakan kehendak adalah Daniel. Baginya, semua ucapannya adalah perintah yang tidak bisa dibantah. Gendhis bisa membantahnya, bahkan sering menolaknya, namun untuk kali ini dia menghormati tawaran Daniel karena mereka juga baru bertemu lagi setelah beberapa bulan lamanya.
"Gendhis, kamu mau kemana?" Rina yang baru kembali dari ruangan display di ruko sebelah mereka, melihat tiga orang tersebut keluar dari ruangan kerja Gendhis hendak pergi ke suatu tempat.
"Rina, kami akan makan siang diluar. Apa kamu mau ikut?" Gendhis bertanya balik ke temannya yang masih setia menemani sampai sekarang.
"Aku mau saja, tapi sebentar lagi Bastian akan datang dan ingin makan siang bersamaku." Ucap Rina dengan senyum penuh penyesalan. "Lain kali saja ya. Selamat makan siang bersama," Ucap Rina lagi.