Dua sahabat yang terpisahkan benua itu saling merangkul berpelukan erat, sesaat Gendhis memasuki pintu yang sudah diperbaharui tampilannya menjadi lebih elegan dan klasik.
"Apa kabar kamu? Aku kangen kamu!" Ucap Rina di telinga Gendhis.
"Apalagi aku. Tinggal di negara orang tanpa keluarga dan teman. Hanya bersama Abi dan dua adikku yang menjadi penyemangatku. Kamu sendiri apa kabar?" Gendhis berbalik tanya pada sahabatnya yang lain.
"Aku … eh," Mata Rina melebar kaget begitu melihat ada sosok Erlangga berjalan dibelakang sana sambil menggenggam tangan Abi.
Gendhis yang tahu kemana arah mata Rina menuju, langsung berkata,
"Entah darimana dia tahu kedatangan kami. Semalam tiba-tiba dia muncul di hotel dan bahkan … bermalam di kamar kami." Ucap Gendhis sambil berbisik.
"Apa? Siapa yang gila sebenarnya? Aku kan hanya memberitahukan jam kedatangan dan hotel tempat kamu tinggal. Bagaimana dia bisa tahu …"