"Coba kamu ke kamar Siti dan ambil botol minuman yang ada di kasur Siti. Tapi, kamu jangan minum isinya. Tutup botol itu dan bawa ke rumah sakit sekarang juga." Ucap Angger pada salah seorang pembantu lainnya didalam rumah maminya. Batari tidak ikut ke rumah sakit, tapi menunggu kedua anak Sandra dan Angger dirumah bersama pengasuhnya.
Setelah kurang dari lima menit, Angger menerima panggilan telpon dari pembantunya yang baru saja dia telpon.
"Tidak ada? Apa kamu yakin botol itu tidak ada?" Tanya Angger dengan nada curiga. "Oke, baiklah kalau begitu." Pria yang masih mengenakan seragam coklat itu pun mematikan panggilan telpon.
"Bagaimana?" Sandra bertanya pada suaminya yang tampak termangu lalu menatap wajah istrinya.
"Botol yang kamu bilang itu tidak ada di kamar Siti." Ucap Angger pada Indah.
Indah menggaruk-garuk bagian belakang lehernya sambil mengerutkan bibirnya.