"Aku sudah menabuh genderang perang pada perempuan siluman itu." Sandra meraba kemeja sang suami dan merapihkan kancing seragam kerja Angger sambil tersenyum tipis.
"Perempuan siluman?" Angger memiringkan kepalanya bingung.
"Kamu tahulah siapa yang aku maksud." Jawab Sandra sambil memicingkan matanya.
"Oh, okay. Terus kamu mau memberitahu apa?"
"Aku merasa kalau perempuan siluman itu akan melakukan hal yang mengkhawatirkan untuk keluarga kita. Jadi aku mohon, kamu selalu waspada jangan sampai terkena tipu dayanya. Dia bisa memisahkan mba Gendhis dengan mas Erlangga. Dan, dia juga bisa melakukan hal yang serupa pada kita kalau kita tidak hati-hati dan tidak terbuka." Jawab Sandra sambil tersenyum penuh arti.
Angger membalas senyuman itu dengan senyuman lagi.