"Hei, apa yang kamu lakukan? Keluar dari mobilku sekarang juga!" Ucap Gendhis dengan nada kesal luar biasa. Namun Erlangga hanya tersenyum lalu membuka kunci dari arah depan dan akhirnya pintu depan Gendhis bisa dibuka dari luar.
"APA YANG KAMU LAKUKAN?" Teriak Gendhis. Tangan Gendhis ditarik Erlangga untuk berpindah ke mobilnya. Mobil yang diberikan padanya selama perjalanan dinas di negeri ini. "LEPASKAN! Aku akan teriak kalau kamu tidak melepaskanku!" Ancam Gendhis sambil meronta berusaha melepaskan cengkeraman tangan pria ini. Gendhis merasakan aura hangat yang dulu ada di diri pria ini saat mereka menikah, sudah hilang tergantikan dengan hawa mengancam dan dingin.
Erlangga memasukkan Gendhis ke mobilnya untuk berbicara lalu mereka duduk berdua didalamnya tanpa memacu mobil meninggalkan mobil Gendhis yang ada di belakang.
"Apa yang kamu lakukan? Aku sedang buru-buru!" Gendhis mencoba menarik tuas pintu agar bisa keluar namun apa daya, Erlangga sudah mengunci rapat.
"Sayang,"