"Sudah, kamu tenangkan diri dulu, Ndhis. Kamu harus tenang karena kalau tidak semuanya akan ikutan panik." Jawab Rina sambil mengurut punggung sahabatnya itu.
"Aku mau pulang sekarang. Aku ijin dulu pada kalian." Gendhis yang masih gemetaran, mengambil tas yang telah diisi ponselnya oleh Rina.
"Aku antarkan kamu pulang." Daniel menghampiri Gendhis menawarkan diri.
"Tidak usah, aku punya supir. Permisi!" Gendhis melangkah lunglai keluar dari ruangan dan menuruni anak tangga dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih.
"Aku akan mengikutinya." Daniel meninggalkan Rina dan Rara yang saling berpelukan, menangis meratapi nasib temannya yang bertubi-tubi ditimpa kemalangan.