"Oya bang? Wah mantab tuh. Penggemar rahasia bang Erlangga, hahaha,"
"Enak saja! Kalau masih bujangan ya tidak apa-apa. Tapi kalau sudah berkeluarga, itu yang bahaya." Jawab Erlangga lagi.
"Dia sudah menikah belum, bang?"
"Mana aku tahu? Kamu tanya dia saja langsung." Jawab Erlangga.
Akhirnya mereka sampai di sebuah rumah makan yang banyak didatangi para pria dengan rambut cepak. Erlangga beruntung tidak sendirian disana, karena banyak teman-teman satu profesi yang rata-rata orang perantauan jauh dari dari keluarga. Dengan begini, perempuan yang mengikutinya itu tidak akan berani mengganggunya disini.
Namun ternyata, dugaannya salah besar. Roro tetap datang mengikutinya dan masuk kedalam rumah makan bersama satu orang teman perempuannya. Spontan saja, kehadiran dua perempuan itu membuat riuh para pria disana, terutama yang single. Erlangga tidak ambil peduli dan tidak mau tahu. Dia dan Didit mengambil tempat di meja yang baru saja ditinggalkan tamu makan dan sedang dibersihkan.